Bagaimana cara memasukkan saluran udara orofaring? (2)

Posisi saluran udara orofaring

Posisi penciuman Hanya jika tidak ada cedera tulang belakang serviks:

• Letakkan pasien berbaring di atas tandu.
• Selaraskan saluran udara bagian atas untuk saluran udara yang optimal dengan menempatkan pasien dalam posisi mengendus yang tepat.Untuk mencapai posisi penciuman, mungkin perlu untuk menempatkan handuk lipat atau bahan lain di bawah kepala, leher, atau bahu sehingga leher ditekuk ke tubuh dan kepala memanjang ke leher.banyak handuk lipat atau perangkat ramp komersial mungkin diperlukan untuk mengangkat bahu dan leher dengan cukupUntuk anak-anak, bantalan sering diperlukan di belakang bahu untuk mengakomodasi tulang occipital yang membesar.

Jika ada kemungkinan cedera tulang belakang serviks:

• Letakkan pasien berbaring atau sedikit miring di atas tandu.
• Hindari menggerakkan leher dan buka saluran udara bagian atas secara manual hanya dengan mendorong rahang atau mengangkat dagu tanpa memiringkan kepala.

Petunjuk langkah demi langkah untuk operasi saluran udara orofaringeal

• Hapus sekresi penghalang, muntah, atau benda asing dari oropharynx sesuai kebutuhan.
• Tentukan ukuran saluran udara oropharyngeal yang tepat. Letakkan saluran udara di samping pipi pasien dengan flange di sudut mulut.Ujung dari saluran udara dengan ukuran yang tepat harus hanya mencapai sudut ramus mandibular.
• Selanjutnya, mulailah memasukkan saluran udara ke dalam mulut dengan ujungnya menunjuk ke atas mulut (yaitu cekung ke atas).
• Untuk menghindari memotong bibir, berhati-hatilah agar tidak mencubit bibir di antara gigi dan saluran udara saat memasukkan saluran udara.
• Saat Anda menggerakkan saluran udara ke oropharynx bagian belakang, putarlah 180 derajat.
• Saat dimasukkan sepenuhnya, flange perangkat harus beristirahat di bibir pasien.
• Sebagai alternatif, gunakan alat penekan lidah untuk menahan lidah ke bawah dan masukkan saluran udara dengan ujungnya menunjuk ke lantai mulut (yaitu cekung ke bawah).Menggunakan alat penekan lidah mencegah saluran udara mendorong lidah ke belakang selama penyisipan.

Perawatan lanjutan saluran udara orofaring

• Berventilasi pasien sesuai kebutuhan.
• Memantau pasien dan mengidentifikasi dan memperbaiki faktor-faktor yang menghambat ventilasi dan oksigenasi normal.
• Jika saluran udara orofaring harus tetap berada di tempatnya (misalnya, selama ventilasi mekanis setelah intubasi orotracheal), saluran udara orofaring harus diamankan.

Peringatan dan Kesalahan Umum

• Saluran udara orofaringeal hanya harus digunakan jika pasien tidak sadar atau tidak merespons, karena ini dapat merangsang muntah, menciptakan risiko aspirasi.Untuk pasien yang tidak merespons dengan refleks muntah yang utuh, saluran napas nasofaring adalah pilihan yang lebih disukai.